Papua Tengah – enagonews — Asisten II Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Papua Tengah, Tumiran, resmi membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Katalog Elektronik Versi 6 bagi Pelaku Usaha Orang Asli Papua (OAP), termasuk penerapan mini kompetisi dan negosiasi. Kegiatan ini digelar di salah satu hotel di kawasan Kelurahan Kalibobo, Distrik Nabire, Senin (9/12).
Dalam sambutannya, Tumiran menegaskan bahwa Provinsi Papua Tengah yang baru berjalan lebih dari tiga tahun tengah fokus memperkuat landasan pemerintahan dan mempercepat pembangunan di berbagai sektor. Ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia, sejalan dengan transformasi pemerintahan menuju era digital.
“Pemerintahan saat ini memasuki masa transisi dari manual menuju digital. Perkembangan teknologi sangat cepat, dan jika kita tidak mengikuti perubahan, kita akan tertinggal,” ujar Tumiran.
Ia memberikan apresiasi kepada Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Papua Tengah yang menghadirkan narasumber kompeten dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Menurutnya, penerapan sistem pengadaan secara digital masih menghadapi berbagai tantangan di Papua Tengah, mulai dari keterbatasan SDM, sarana prasarana, hingga akses internet.
Tumiran menegaskan tiga aspek penting yang harus berjalan beriringan dalam penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, yaitu infrastruktur memadai, dukungan anggaran, serta SDM yang kompeten.
Dorong Pelaku Usaha OAP Tampil di Katalog Elektronik
Sementara itu, Direktur Pasar Digital, Yulianto Prihandoyo, dalam paparannya menjelaskan bahwa pihaknya bertugas menyediakan platform pasar digital untuk pelaku usaha. Ia menyebutkan bahwa katalog elektronik dapat menjadi alat penting untuk memetakan aliran belanja pemerintah daerah.
“Kami ingin mendorong pelaku usaha OAP bisa tampil dan bersaing di katalog elektronik. Dari sana akan terlihat apakah belanja APBD benar-benar mengalir kepada pengusaha lokal atau justru ke luar Papua,” jelas Yulianto.
Ia bahkan mengungkapkan bahwa dari penelusuran yang dilakukan, sebagian besar belanja APBD selama ini justru mengalir kepada pelaku usaha non-OAP. Melalui sistem katalog elektronik yang tertib dan tercatat otomatis, pemerintah dapat memastikan belanja daerah lebih berpihak pada pelaku usaha lokal.
Penerapan katalog digital ini diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi Papua Tengah dan memperkuat pemerataan pembangunan melalui optimalisasi APBD. (Mus)
Jakarta – enagoNews- Sebanyak lima tokoh berpengaruh dari Provinsi Papua Tengah dianugerahi Sorot News Golden Award 2025 atas dedikasi, kepemimpinan, serta kontribusi nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat. Penghargaan prestisius ini diserahkan langsung oleh Pemimpin Umum sekaligus Penanggung Jawab Media Sorot News, Saripudin Ranex, dalam sebuah acara resmi yang digelar di Jakarta, Minggu (21/12/2025). Penganugerahan tersebut diselenggarakan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Sorot News ke-15 Tahun 2025, sebagai bagian dari agenda nasional Sorot News yang mengusung tema “Anugerah Tokoh Motivator dan Inspirasi Negeri 2025.” Pada kesempatan ini, Sorot News memberikan penghargaan kepada 27 pejabat negara dan tokoh berprestasi dari berbagai daerah di Indonesia yang dinilai memiliki konsistensi program kerja, integritas, serta dedikasi tinggi yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Adapun lima tokoh Papua Tengah yang menerima Sorot News Golden Award 2025, yaitu:
1.Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol. Alfred Papare, dianugerahi penghargaan sebagai Tokoh Transformasi Kepemimpinan Humanis dan Inovasi Institusi di Wilayah Otonom Baru, atas perannya dalam membangun institusi kepolisian yang humanis, adaptif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat di wilayah DOB Papua Tengah. 2.Kapolres Nabire, AKBP Samuel D. Tatiratu, S.I.K., menerima penghargaan sebagai Tokoh Transformasi Keamanan Publik dan Pelayan Humanis Presisi, berkat komitmennya dalam menjaga stabilitas keamanan, meningkatkan pelayanan publik, serta mengedepankan pendekatan Presisi yang humanis. 3.Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Papua Tengah sekaligus Kepala Suku Besar Wate, Otis Monei, S.Sos., M.Si., dianugerahi penghargaan sebagai Tokoh Transformasi dan Integrasi Kepemimpinan Adat dan Publik, atas keberhasilannya mengharmoniskan peran kepemimpinan adat dengan tata kelola pemerintahan modern.
4.Ketua Badan Koordinator Wilayah Forum Kader Bela Negara (Bakorwil FKBN) Provinsi Papua Tengah, Samuel Sauwyar, S.PdK., M.PdK., menerima penghargaan sebagai “Tokoh Motivator dan Inspirasi Negeri 2025”, kategori Tokoh Pemimpin Multidimensi dan Penggiat Bela Negara di Papua Tengah, atas dedikasi dan kiprahnya dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan, bela negara, serta pembangunan karakter generasi muda Papua. 5.Ketua Yayasan YPBI Sion Nabire Samabusa, Daud Monei, S.I.P., dianugerahi penghargaan sebagai Tokoh Motivator Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Adat Papua, atas kontribusinya dalam pengembangan pendidikan dan penguatan kapasitas masyarakat adat secara berkelanjutan. Acara penganugerahan Sorot News Golden Award 2025 dilaksanakan pada Minggu, 21 Desember 2025, pukul 13.00 WIB, bertempat di Aula Kampus Pascasarjana Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Lantai 8, Jalan Salemba Raya No. 14, Jakarta Pusat. Kegiatan ini berlangsung khidmat dan dihadiri oleh tokoh nasional, pimpinan lembaga, akademisi, insan pers, serta para penerima penghargaan dari berbagai wilayah. Dalam sambutannya, Saripudin Ranex menegaskan bahwa Sorot News Golden Award merupakan bentuk apresiasi media terhadap tokoh-tokoh yang tidak hanya berprestasi secara struktural, tetapi juga menghadirkan dampak sosial yang nyata. “Penghargaan ini diberikan kepada para pemimpin dan tokoh yang konsisten bekerja, berdedikasi, serta mampu menjadi inspirasi dan motivasi bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Pemberian penghargaan ini diharapkan dapat menjadi pemacu semangat bagi para penerima untuk terus meningkatkan kinerja, memperkuat pengabdian, serta mengukir prestasi lanjutan dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah maupun nasional. Sorot News Golden Award juga menjadi catatan prestasi bernilai strategis yang memperkuat reputasi dan personal branding para tokoh sebagai figur teladan dalam membangun Indonesia yang berkeadilan dan berdaya saing. (ing elsa)
Nabire, Papua Tengah -enagoNews – Dewan Perwakilan Rakyat Papua Tengah (DPRPT) menegaskan sikap politik dan kemanusiaannya melalui Rapat Paripurna di Gedung DPRPT, Nabire, Senin (15/12/2025). Dalam forum resmi tersebut, DPRPT membeberkan laporan hasil kerja Panitia Khusus (Pansus) Kemanusiaan serta tim advokasi penolakan investasi dan eksplorasi Blok Wabu di Kabupaten Intan Jaya.
Paripurna ini menjadi respons tegas DPRPT terhadap eskalasi konflik bersenjata, persoalan pengungsian, serta kekhawatiran masyarakat atas rencana eksploitasi sumber daya alam yang dinilai berpotensi memperparah krisis kemanusiaan di Papua Tengah.
Ketua DPRPT, Delius Tabuni, yang memimpin rapat, menjelaskan bahwa Pansus Kemanusiaan dibentuk pada 19 Agustus 2025 dengan keanggotaan 15 orang dan masa kerja 120 hari. Pada hari yang sama, DPRPT juga membentuk tim advokasi beranggotakan 16 orang sebagai tindak lanjut langsung atas aspirasi masyarakat dan gelombang aksi mahasiswa yang menolak eksplorasi Blok Wabu.
“Ini bukan sekadar isu investasi, tetapi menyangkut keselamatan manusia, hak hidup, dan masa depan masyarakat adat,” tegas Delius dalam rapat.
Pansus dan tim advokasi memusatkan perhatian pada dampak konflik bersenjata terhadap warga sipil, khususnya perempuan dan anak-anak, serta dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). DPRPT menekankan bahwa negara tidak boleh abai. Kehadiran negara wajib dirasakan nyata melalui jaminan keamanan, perlindungan HAM, dan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat Intan Jaya tanpa diskriminasi.
Dalam laporannya, tim advokasi mengungkap telah menempuh berbagai langkah strategis, mulai dari menyerap aspirasi mahasiswa hingga melakukan koordinasi langsung dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2 Oktober 2025. Langkah ini dipandang sebagai wujud tanggung jawab konstitusional DPRPT dalam menyuarakan kepentingan daerah ke pemerintah pusat.
Tak hanya bekerja di balik meja, tim juga turun langsung ke lapangan, menjumpai masyarakat di Kabupaten Intan Jaya, Puncak, dan Dogiyai. Dari hasil penelusuran tersebut, DPRPT menyimpulkan bahwa pendekatan keamanan di Papua Tengah selama ini perlu dievaluasi secara serius. Dialog yang setara dan penghormatan terhadap HAM harus menjadi fondasi utama penyelesaian konflik.
Masalah pengungsi juga menjadi alarm keras. DPRPT menilai penanganan pengungsi akibat konflik bersenjata sebagai agenda mendesak, dengan kewajiban negara menyediakan tempat tinggal yang layak, aman, dan manusiawi.
Pansus Kemanusiaan Menyerahkan Dokumen Aspirasi kepada Pimpinan DPD RI
Menutup rapat paripurna, Delius Tabuni mendesak agar rekomendasi Pansus dan tim advokasi tidak berhenti sebagai dokumen formal. Ia meminta pemerintah daerah, pemerintah pusat, serta aparat TNI dan Polri segera menindaklanjuti hasil laporan tersebut.
“Kami berharap laporan ini menjadi pijakan kebijakan yang adil, beradab, dan berpihak pada kemanusiaan, demi menjaga stabilitas dan martabat rakyat Papua,” ujarnya, seraya menyampaikan apresiasi atas kerja Pansus yang berlangsung di tengah situasi penuh risiko dan tekanan. (ing elsa)
Nabire, Papua Tengah – enagoNews – Di tengah hiruk pikuk perayaan ulang tahun lembaga keuangan, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) justru memilih langkah berbeda saat memasuki usia ke-130 tahun. Tanpa panggung megah, tanpa gemerlap hiburan, perayaan HUT BRI di Kantor Cabang Nabire, Provinsi Papua Tengah, berlangsung sederhana namun sarat makna.
Di sebuah ruangan yang dipenuhi rasa kekeluargaan, sepotong tumpeng dipotong sebagai simbol rasa syukur. Tidak ada pesta besar. Yang hadir hanyalah kebersamaan, doa, dan empati. Sebab di saat yang sama, sebagian saudara sebangsa tengah berjuang menghadapi bencana alam yang melanda berbagai wilayah Nusantara.
Pemimpin BRI Cabang Nabire, Mohammad Arif Nur Pratama, menuturkan bahwa kesederhanaan ini adalah pilihan sadar dan sesuai petunjuk Dirut BRI.
BRI, katanya, ingin hadir dengan kepekaan sosial di tengah duka masyarakat.
“Kami merayakan HUT BRI ke-130 secara sederhana, cukup dengan pemotongan tumpeng dan makan bersama. Ini bentuk empati kami atas musibah yang terjadi di berbagai daerah,” ujarnya dengan nada tenang.»
Banjir bandang di Aceh Tamiang, Sibolga, Lampung, hingga bencana yang melanda Kota Malang dan DKI Jakarta menjadi pengingat bahwa usia panjang sebuah institusi harus seiring dengan kepedulian sosial. Bagi BRI, ulang tahun bukan sekadar perayaan, tetapi momentum untuk berbagi.
Tak berhenti pada simpati, BRI juga bergerak nyata. Dari Tanah Papua, bantuan kemanusiaan disalurkan untuk para korban bencana di Pulau Sumatera. Pangan dan sandang dikirimkan melalui BRI Pusat di Jakarta, untuk kemudian diteruskan ke titik-titik terdampak.
“BRI di Papua, Papua Tengah, dan wilayah Papua lainnya ikut ambil bagian dalam penyaluran bantuan melalui BRI Pusat, ada sekitar 6000 jiwa pegawai kami (BRI) terdampak di 3 Provinsi Pulau Sumatera, “jelas Arif.
Lebih dari satu abad melayani negeri, BRI terus menegaskan jati dirinya sebagai bank milik negara yang tidak hanya mengejar keuntungan. Di Papua Tengah, peran itu diwujudkan melalui dukungan terhadap ekonomi masyarakat, terutama lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah.
Target nasional KUR 2025 sebesar 175 Triliun Per Oktober, BRI secara nasional sudah salurkan 147,2 T kepada 3,2 juta nasabah.
Angka itu bukan sekadar statistik, melainkan cerminan denyut usaha kecil yang terus tumbuh dari kios sederhana hingga pelaku UMKM di pelosok daerah.
Selain KUR, BRI juga tengah menyiapkan langkah baru melalui Kredit Program Perumahan (KPP). Meski masih dalam tahap awal, program ini diharapkan dapat menjadi solusi pembiayaan hunian dengan suku bunga terjangkau.
“KPP ini pada dasarnya adalah perluasan dari KUR, dengan suku bunga yang sama, sekitar 6 hingga 9 persen. Harapannya, pada 2026 program ini bisa berjalan lebih luas,” kata Arif penuh optimisme.»
Dengan tagline “Satu Bank Untuk Semua”, BRI ingin menjawab seluruh kebutuhan nasabah dari hulu hingga hilir. Di Papua Tengah, komitmen itu diperkuat oleh jaringan layanan yang mencakup satu Kantor Cabang Nabire dan Timika, lima BRI Unit di Kota Nabire, dua Teras BRI, serta dua BRI Unit di wilayah pedalaman yakni Enarotali dan Waghete.
Kepercayaan masyarakat pun dirawat melalui apresiasi. Setiap tahun, BRI menghadirkan Pesta Panen Simpedes, dengan hadiah utama satu unit mobil, sebuah simbol bahwa loyalitas nasabah selalu mendapat tempat istimewa.
Di usia ke-130 tahun, BRI Nabire membuktikan bahwa melayani negeri tak selalu harus dirayakan dengan sorak sorai. Kadang, kesederhanaan justru berbicara lebih lantang tentang makna pengabdian. (Mus)